Selasa, 19 Oktober 2010

ayah

ingatkah kita...
saat hembusan angin sayangnya...
membisikkan kata keteduhan pada jiwa kita...
saat ia segarkan kembali semangat kita yang hampir layu...
ia bagaikan sesosok malaikat..
yang menentramkan jiwa kita..
seorang ayah tak pernak menuntut apapun dari kita..
tapi, kenapa kita selalu menuntut lebih..
tanpa memikirkan bagaimana perasaannya..
tanpa memikirkan bagaimana usahanya untuk membuat kita bahagia..
seorang ayah bisa memahami perasaan anaknya..
tapi apa anaknya bisa memahami perasaan ayahnya..
seorang ayah selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya..
akankah kita membiarkan ayah kita kecewa dan terjatuh karena kita..
akankah kita membiarkan air matanya menetes karena kita..
dan akankah kita membuat ayah kita bangga...


   untukmu, ayahku...
 

Ayah...
walaupun langit semakin menua
dan usiakupun mulai terkikis
tapi cintaku,kan slalu bersinar
bagaikan mentari,
yang setia menemani pagi

Ayah...
maafkan aku
ketika ku menumpahkan kesal dengan suara kerasku
ketika ku terlalu banyak mengabaikanmu
bolehkah ku bersujud dan bersimpuh di hadapanmu
'tuk tebus semua khilafku

Ayah...
Izinkan aku bersujud di pangkuanmu
merasakan hangatnya pelukmu
walaupun nyawaku harus ku korbankan
demi mendapat sedetik pelukmu
akan ku lakukan itu
untukmu, ayahku...






jadikan waktu yang tersisa dalam hidup kita
tuk membuat orang yang kita sayangi tersenyum untuk kita
membuat mereka bahagia disamping kita
dan membuat mereka bangga karena kita

0 komentar:

Posting Komentar